Prajurit TNI Bangun Masjid di Dekat Perbatasan Papua Nugini


Prajurit TNI Batalyon Infanteri 400/Raider yang tergabung dalam Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan antara Republik Indonesia dan Papua Nugini (Satgas Pamtas RI-PNG) bekerjasama dengan Polres Keerom dan masyarakat Swakarsa Distrik Arso, yang berdekatan dengan perbatasan RI-Papua Nugini, melaksanakan karya bhakti.

Karya bhakti itu berupa pembangunan Masjid Al-Amin di Provinsi Papua, Senin (13/4/2015). Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk program serbuan teritorial di TNI Angkatan Darat yang dilaksanakan oleh Batalyon Infanteri (Yonif) 400/Raider beserta Polres Keerom dan masyarakat untuk membangun kembali Masjid Al-Amin yang sudah terbengkalai.

Pembangunan Masjid ini dimaksudkan agar tempat ibadah umat Islam dapat nyaman digunakan saat beribadah. Masjid Al-Amin merupakan salah satu Masjid yang besar dan bertingkat di wilayah Swakarsa Distrik Arso, Papua.

Masjid ini sebenarnya dibangun tahun 2002 silam, akan tetapi pembangunan Masjid ini tidak sampai selesai, sehingga hanya dikelilingi dengan pondasi semen, hal ini menyebabkan bangunan Masjid ini belum terasa nyaman untuk tempat beribadah.

Partisipasi masyarakat saat proses pembangunan Masjid Al-Amin sangatlah luar biasa dan bersemangat. Masyarakat bekerja bergantian dengan anggota Satgas Yonif 400/Raider dan Polres Keerom, bahkan para ibu rumah tangga di Distrik berkumpul untuk memasakkan makanan bagi para anggota TNI, Polres Keerom, dan masyarakat sekitar yang membantu pelaksanaan karya bhakti.

“Keterlibatan Satgas Yonif 400/Raider dengan Polres Keerom terasa sangat membantu proses pembangunan Masjid,” ujar Abas salah satu warga Swakarsa Distrik Arso.

Pelibatan masyarakat non muslim menjadi salah satu hal yang menarik, mereka bahu membahu bekerja sama membangun Masjid,  ini menunjukkan bahwa warga Papua khususnya di Arso sangatlah menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan tanpa mempermasalahkan SARA sedikitpun. [arp/RMOL]

SHARE TO »

0 Response to "Prajurit TNI Bangun Masjid di Dekat Perbatasan Papua Nugini"

Post a Comment